Mengenal Sabu-sabu (Salahstu jenis narkoba)


Siapa yang belum pernah dengar istilah shabu-shabu ? Kata ini sangat terkenal dan dikaitkan dengan nama satu jenis drugs yang sering dipakai oleh pengguna narkoba atau NAPZA. Tentu kalian masih ingat dengan kasus yang cukup meramaikan dunia selebriti kita yaitu kasus Roy Marten, yang sampai harus dua kali mendekam di hotel prodeo. Dan di luar dunia selebriti, pasti kasus serupa mudah dijumpai setiap hari di media.
Hmm, kawan, ….
Ngomong tentang shabu-shabu, aku mengenal dekat seorang mantan pengguna shabu-shabu yang alhamdulillah kini sudah memilih jalan lurus dan hidup lebih sehat :) …   Katanya lebih baik jadi mantan “penjahat” daripada mantan penjahit ….eh salah… mantan orang  baik. Iyalah,…..  mudah-mudahan kita semua diberi hidup yang khusnul khotimah (akhir yang baik). Amien..hehe…..  Tulisan ini aku dedikasikan untuknya (thanks, for what we’ve shared), untuk mantan pengguna lainnya, untuk yang lagi berpikir untuk mencoba, dan yang tidak mau mencoba sama sekali. Aku ceritakan pula pengalamanku mengkonsumsi shabu-shabu….
Apa itu shabu-shabu?
Shabu adalah nama slank dari salah satu obat yang sering dipakai para druggist. Selain shabu, masih banyak jenis obat lain yang sering dipakai.  Nah, shabu-shabu ini termasuk stimulan sistem saraf, dengan nama kimia methamphetamine hidroklorida, yaitu turunan dari senyawa stimulan syaraf amfetamin. Selain shabu, turunan amfetamin yang sangat ngetop untuk dipakai adalah ecstassy atau metilen dioksi metamfetamin (MDMA).
Tau nggak riwayatnya? Pada jaman perang dunia kedua, tahun 1940an, Pemerintah Jepang membagikan amfetamin kepada pada tentara, pelaut, pilot, dan para pekerja pabrik untuk memperkuat stamina mereka menghadapi perang. Pilot-pilot pada saat itu secara rutin menggunakan obat ini untuk tetap waspada dan terjaga selama perjalanan panjang untuk misi pengeboman. Setelah tahun 1945, sejumlah besar obat ini yang semula hanya digunakan oleh militer membanjiri pasar.
Pada tahun 1950-1960, di Amerika Serikat,  tablet metamfetamin yang diproduksi secara legal banyak dipakai oleh mahasiswa, sopir truk, dan atlet, untuk tujuan meningkatkan stamina, yang umumnya tidak menjadikan ketergantungan yang berlebihan. Namun pola ini berubah drastis ketika tahun 1960an mulai tersedia metamfetamin injeksi. Dan sejak itu penggunaan amfetamin meningkat tajam untuk tujuan-tujuan “rekreasional”. Metamfetamin jalanan dikenal dengan nama : speed, meth, crank. Selanjutnya muncul metamfetamin hidroklorid yang berbentuk kristal, yang dapat dihirup, yang dikenal dengan nama “ice”, crystal, glass, atau shabu-shabu ini. Efek fisiologis dan psikologis shabu dan zat-zat stimulan syaraf lainnya mirip dengan kokain, yaitu mengurangi kelelahan, meningkatkan kewaspadaan, dan menekan nafsu makan.
Secara farmakologi, amfetamin dan turunannya bekerja dengan meningkatkan aktivitas neurotransmiter norepinefrin dan dopamin dengan cara memblokade re-uptake-nya di ujung saraf. Dua neurotransmiter ini bekerja pada sistem saraf simpatis meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan denyut jantung, meningkatkan pernafasan, dll. Metamfetamin yang dihirup atau disuntikkan memberikan sensasi yang digambarkan sebagai “extremely pleasurable”, yang disebabkan efek halusinogennya.
Berbentuk bubuk kristal, shabu digunakan dengan cara dibakar dan dihisap dengan alat khusus yang disebut bong. Menurut sebuah sumber, harga shabu-shabu 1 gr  saat ini sekitar Rp. 1,7 juta. Kristal ini paling banyak digemari karena relatif tidak adasakauwnya (dibandingkan heroin/putaw, atau kokain). Kalau lagi nagih hanya gelisah, tidak bisa berpikir dan bekerja, merasa kelelahan, dll. Menurut narasumber yang pernah menggunakan, awalnya ia menggunakan shabu ini untuk meningkatkan stamina. Bisa kuat tidak tidur dan tidak makan berhari-hari, lebih bersemangat, aktivitas seksual meningkat, dll.
Apa bahayanya?
Bahaya shabu-shabu memang tidak sebesar kokain atau heroin. Menurut narasumberku yang pernah menggunakan, dia bahkan tidak pernah mendengar cerita ada orang yang meninggal karena shabu. Dan menurutnya tidak ada istilah OD (overdosis) dalam penggunaan shabu, banyak sedikit sama saja efeknya.  Efek negatif yang paling sering dirasakan adalah paranoid,… rasa ketakutan yang berlebihan, atau sebaliknya kesenangan yang berlebihan. Namun bagaimanapun secara farmakologi, intoksikasi shabu bisa berakibat fatal, yaitu kematian. Pemakai mungkin akan mengalami peningkatan denyut jantung yang cepat, peningkatan pernafasanpeningkatan tekanan darah, dan mungkin bisa mengalamiperdarahan otak akibat tekanan darah yang tinggi. Juga bisa terjadi peningkatan suhu tubuh (hiperthermia) dan kejang-kejang yang bisa berakibat koma, dan kemudian titik, alias koit hehe….. (walaupun kejadian ini mungkin tdk terlalu banyak).
Lah… kalo cuma mau meningkatkan stamina kan banyak cara lain yg lebih sehat dan kurang beresiko kan?

1 komentar:

  1. sabugrosir menyediakan sabu sabu berkualitas, sabu import, ingin merasakan sabu jenis blue ice : https://sabugrosir2.wixsite.com/sabu2/shop

    BalasHapus